Suatu hari si ayah meninggalkan kota Banjarmasin menuju Batulicin menggunakan mobil Luxio, tanpa disadari tiba-tiba seorang pengendara pick up menyerempet mobilnya hingga kaca spion sebelah kanan pecah berantakan. Si ayah enggak terima dan langsung tancap gas mengejar si pengendara mobil pick up. Penumpang mobil si ayah ada istri dan anaknya yang baru berumur 18 bulan berteriak kencang melihat si ayah ngebut ngejar si penabrak. "Ayah hati-hati, ini anakmu masih kecil" si ibu terus berteriak dan si ayah tambah kencang menginjak gas sambil membunyikan klakson berkali-kali.
Akhirnya si ayah berhasil mengejar dan langsung memotong di depan mobil pick up. Si ayah loncat dari mobil dan mengambil kunci stir mobil si penabrak. Si ayah dengan geram meminta segera si sopir pick up mengganti kaca spioan yang terurai menempel di pintu mobilnya. Tanpa perlawanan, si sopir pick up mau bertanggung jawab tapi sayangnya uang si sopir hanya 900.000 sementara harga dealer satu set kaca spion 1.650.000. wah, bingung. Daripada urusan panjang si ayah menerima saja uang 900.000 tapi dikemudian hari si penabrak harus melunasi sesuai harga barang saja. Si ayah pun mendatangi Dealer Daihatsu lagi dan minta segera diganti.
Alangkah senangnya si ayah mengetahui mobilnya ternyata tertanggung asuransi all risk. Cukup bayar 200.000 kaca spion kembali baik. biaya yang dikeluarkan total hanya 300.000 dari 900.000. Si istri yang mengetahui ada lebihan uang langsung berkata. "Ayah, sisa uang itu kembalikan saja kepada si penabrak, siapa tau anak dan istrinya menunggu di rumah membutuhkan uang itu buat makan". Si ayah mendengar itu merasa tersinggung. "Ibu ini bagaimana", kata si ayah "coba dihitung waktu dan energi saya habis ngurusi si penabrak kalo enggak dikejar pasti enggak mau tanggung jawab, adanya asuransi itu juga kan kita bayar tiap bulan. Seharusnya bersyukur, berarti ada tambahan rezeki buat bayar kredit mobil, bayar utang di BRI, MUAMALAT, BANK KALSEL, kredit plus, utang di kawan-kawan. Rezeki kok ditolak." Tapi Hati si ayah sebenarnya mulai bergejolak, kasihan juga sih tapi harus bagaimana lagi. Suasana jadi hening, si ayah terus berfikir, mengeluh dan mulai berkata dalam hati. "Oh tuhan.....darimana lagi engkau akan datangkan rezeki untukku."
Si ibu pun terus membujuk si ayah, "ayah, mudahan saja dengan kebaikan itu tuhan memudahkan urusan kita, utang-utang kita terbayar, usaha kita kembali meningkat pendapatnya, kembalikan aja ya Yah sisa uang itu buat si penabrak." Akhirnya si ayah pun menangis sambil menyembunyikan air matanya dan berkata dalam hati, "wahai tuhanku terimalah amal kebaikanku, mudahkanlah urusanku, lunaskanlah utangku, dan beri aku kemampuan untuk lebik banyak berbuat kebaikan. Dan jagalah hati istriku agar selalu dalam keridhoanmu".
Komentar
Posting Komentar